Skip to main content

Teleskop James Webb Temukan Galaksi Terjauh Yang Disebut Abel 2744.

  Pada suatu malam yang gelap, angkasa yang begitu luas membuka tirai rahasianya untuk memperlihatkan keajaiban yang tak tergambarkan. Di langit yang tak terbatas, sebuah pencapaian ilmiah yang menggetarkan dunia sedang berlangsung. Di laboratorium canggih, para ilmuwan dan teknisi dari seluruh penjuru dunia telah bekerja keras untuk menciptakan keajaiban teknologi yang dikenal sebagai Teleskop James Webb . Sebuah instrumen canggih yang lebih besar dari hidup kita, dilengkapi dengan optik super tajam dan teknologi tinggi yang belum pernah ada sebelumnya. Teleskop James Webb Pada suatu malam yang mendung, di observatorium luar angkasa terdepan, Teleskop James Webb diberikan tugas yang tak terlupakan. Dalam perjalanan panjangnya menuju ke orbit yang jauh dari Bumi, teleskop ini mulai mengintip ke dalam kegelapan gelap. Tak ada cahaya kota yang mengganggu, tak ada polusi cahaya yang menghalangi pandangannya. Ia mampu melihat lebih jauh daripada yang pernah terbayangkan oleh manusia....

Mengapa Tidak Ada yang Menemukan Kehidupan di Planet Selain Bumi?

            Ada banyak planet di alam semesta ini. Bahkan jumlahnya triliunan. Namun kenapa tidak ada yang menemukan kehidupan di luar planet Bumi?

Apakah kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan memang hanya ada di Bumi? Apakah sama sekali tidak ada kehidupan di planet lain?

Ilmuwan temukan planet layak huni tapi tidak ada kehidupan di sana

Kemungkinan bahwa ada kehidupan di planet lain sangatlah terbuka lebar, mengingat alam semesta kita begitu besar dan luas. Bumi, sebagai contoh berada di dalam tata surya kita, bersama dengan planet-planet lain seperti Mars, Merkurius, dan Jupiter. Semua planet dalam tata surya kita ini mengorbit bintang yang kita sebut Matahari.

Tapi tata surya kita hanyalah salah satu dari banyak galaksi Bima Sakti yang besar. Dan Bima Sakti hanyalah salah satu dari banyak galaksi di alam semesta.

Selain itu, kita tidak memiliki cara untuk mengetahui secara pasti seberapa besar alam semesta. Yang jelas, besarnya alam semesta tentu melampaui apa yang dapat kita lihat secara langsung.

Jadi, meskipun mungkin ada kehidupan di planet lain, bisa juga di tata surya lain, di bagian lain dari galaksi Bima Sakti. Atau di galaksi lain yang jauh, jauh sekali. Kita  belum memiliki teknologi untuk mempelajari planet yang begitu jauh. Tapi kita masih mencoba mengumpulkan petunjuk apa yang bisa kita gunakan dengan teknologi yang kita punya saat ini. Tapi sebelumnya, anda perlu tahu tujuan sebenarnya untuk apa kita mau repot-repot mencari planet layak huni selain bumi. Ada beberapa poin penting, kenapa ilmuwan selalu berusaha keras melakukan pengamatan dan pencarian planet layak huni selain bumi, di antaranya adalah:



                Yang pertama, untuk Meningkatkan pemahaman tentang asal usul kehidupan. Dalam mencari planet layak huni di alam semesta, ilmuwan dapat mempelajari asal usul kehidupan dan bagaimana kehidupan muncul di Bumi.

Yang ke dua, Mencari tempat baru berkolonisasi. Dikenal sebagai pilihan yang bijak bagi manusia, ekspansi ke alam semesta memungkinkan mereka untuk menemukan tempat baru untuk bermukim selain Bumi.

Baca Juga yang ini:

Yang ke tiga, Meningkatkan pemahaman tentang alam semesta. Dengan menemukan planet-planet baru di alam semesta, ilmuwan dapat mempelajari lebih banyak tentang sifat alam semesta dan bagaimana alam semesta ditata.

Yang ke empat, Menemukan planet alternatif jika Bumi terancam kepunahan. Ini mungkin tampak seperti skenario terburuk, tetapi mencari alternatif Bumi adalah solusi jangka panjang, jika bencana alam atau penyakit mengancam planet kita.

Yang ke lima, Menemukan sumber daya alami. Planet dan bulan lain dalam sistem tata surya, mungkin memiliki sumber daya yang belum dieksplorasi, yang dapat meningkatkan keberlanjutan lingkungan.



Alam memberi petunjuk penting soal apa yang membuat suatu planet dianggap layak huni, dan bisa menampung kehidupan. Petunjuk penting itu adalah keberadaan air cair.

Sebagian besar pencarian kehidupan difokuskan pada upaya menemukan air cair, karena air sangat penting untuk semua bentuk kehidupan di Bumi.

Perlu kalian ketahui bahwa, Sel makhluk hidup sebagian besar terdiri atas air. Banyak reaksi kimia yang terjadi dalam metabolisme kita. hanya dapat terjadi dengan adanya air karena air, merupakan pelarut yang sangat baik. Artinya, air akan dengan senang hati melarutkan banyak hal yang kita masukkan ke dalamnya.

Perlu kita ingat, komponen penyusun air, yakni hidrogen dan oksigen, adalah dua unsur paling melimpah pertama dan ketiga di galaksi Bima Sakti. Oksigen juga suka meraih elemen lain, untuk membuat bahan kimia yang berbeda. Ini berarti bahwa kita menemukan air hampir di mana pun kita melihat, dari permukaan planet-planet di tata surya kita, hingga kedalaman ruang antarbintang.

Akan tetapi untuk kehidupan seperti yang kita tahu ada, akan membutuhkan sebuah planet di mana air ada dalam keadaan cair. Jika tidak, sel makhluk hidup akan membeku atau bahkan mendidih.

Bumi berada dalam posisi sempurna dari Matahari kita untuk mendukung air dalam keadaan cair. Para astronom menyebut lokasi ideal sebuah planet dari sebuah bintang, sebagai layak huni atau zona Goldilocks.

Para ilmuwan pernah menemukan bahwa ada air cair permanen di Mars, yang membuat banyak orang sangat bersemangat. Air juga ada di dalam kawah di Merkurius, dan ada lautan air yang luas di beberapa bulan Jupiter dan Saturnus.

Namun kita masih belum menemukan kehidupan di Mars, atau planet lain di tata surya kita. Bagaimana dengan di luar tata surya kita? Planet-planet di luar tata surya kita disebut eksoplanet. Mereka mengorbit bintang mereka sendiri.

Misalnya, ada planet ekstrasurya yang disebut Kepler 22 B, yang berada di zona layak huni bintang lain.  Kepler 22 B lebih besar dari Bumi. Bintang yang lebih redup memiliki zona layak huni yang lebih dekat dengannya. Adapun bintang yang lebih terang memiliki zona layak huni yang lebih jauh.

Menemukan planet dalam zona layak huni bintang di mana air cair bisa ada, akan menjadi awal yang baik untuk menemukan kehidupan. Sayangnya, para ilmuwan belum menyempurnakan teknologi untuk itu.

Namun bagaimanapun, menemukan planet dengan kondisi yang tepat untuk kehidupan tidaklah cukup. Kita harus mampu mendeteksi tanda-tanda kehidupan itu sendiri, yang disebut oleh para ilmuwan sebagai biosignatur. Misalnya, kita dapat melihat atmosfer planet dan melihat gas apa yang ada di dalamnya. Jika kita menemukan sebuah planet dengan banyak oksigen, kita dapat menyimpulkan bahwa mungkin ada kehidupan di sana.

Saat ini sayangnya, tidak mungkin untuk mendeteksi biosignature atau tanda kehidupan di planet mirip Bumi di sekitar bintang lain.

                Sampai di sini artikel kami kali ini. Jika kalian  ingin mengetahui dan mengeksplorasi lebih banyak tentang alam semesta dan misterinya, kalian dapat mempelajari lebih banyak di channel Youtube kami Bintang Fajar, untuk menonton video-video astronomi dan sains menarik lainnya.


ref.:

https://nationalgeographic.grid.id/read/133544234/mengapa-tidak-ada-yang-menemukan-kehidupan-di-luar-planet-bumi?page=all

 


Comments

Popular posts from this blog

Benarkah Ada Alam Semesta Sebelum Alam Semesta Kita? Simak Apa Kata Stephen Hawking

Pertanyaan mengenai apakah adaalam semesta sebelum alam semesta kita adalah salah satu pertanyaan yang kompleks dan masih diperdebatkan di kalangan ilmuwan. Model konvensional Big Bang, seperti yang dijelaskan oleh teori relativitas umum Albert Einstein, tidak memberikan pandangan jelas tentang apa yang terjadi sebelum Big Bang. Namun, beberapa teori dan konsep fisika teoretis telah mencoba mengatasi atau mengajukan pandangan alternatif terhadap masalah ini.   Alam Semesta Paralel 1. Teori Relativitas Umum: Tidak Ada "Sebelum" Big Bang : Model standar Big Bang, yang diakui secara luas, tidak memberikan definisi waktu atau ruang sebelum Big Bang. Menurut teori relativitas umum, waktu dan ruang diciptakan bersamaan dengan Big Bang, sehingga pertanyaan tentang apa yang terjadi sebelumnya tidak berarti dalam kerangka konvensional ini. 2. Konsep Waktu Imaginer: Teori Stephen Hawking : Stephen Hawking telah mengusulkan konsep waktu imaginer atau "no-boundary condit...

Mengerikan! Lubang Hitam Supermasif Di Pusat Galaksi Bima Sakti Bermassa 4 Juta Kali Matahari

  Galaksi Bima Sakti, rumah bagi tata surya kita, menyimpan rahasia gelap di pusatnya. Di sana, terletak fenomena kosmik yang misterius dan menakjubkan: lubang hitam supermasif Sagittarius A* (dibaca "Sagittarius A-star"). Dengan massa sekitar empat juta kali lipat massa Matahari, lubang hitam ini menjadi objek penelitian intens dan menantang dalam dunia astronomi.             Terungkapnya Sagittarius A* Penemuan dan Identifikasi Penemuan Sagittarius A* tidaklah mudah. Seiring dengan kemajuan teknologi teleskop, para astronom berhasil melacak gerakan bintang-bintang di sekitar pusat galaksi. Dengan memperhatikan pergerakan ini, para peneliti dapat menyimpulkan keberadaan objek yang sangat masif di pusat galaksi tersebut. Identifikasi ini pada akhirnya memunculkan teori bahwa Sagittarius A* adalah lubang hitam supermasif.   Karakteristik dan Sifatnya Lubang hitam supermasif adalah entitas yang memiliki daya tarik gravitasi ekstrem...

Misteri Bagaimanakah Alam Semesta Tercipta? Benarkah Alam Semesta Berawal Dari Big Bang?

  big bang Pertanyaan tentang bagaimana alam semesta tercipta adalah salah satu pertanyaan mendasar dalam kosmologi, dan sampai saat ini, tidak ada jawaban pasti yang diterima secara luas. Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan asal usul alam semesta, tetapi sebagian besar masih dalam ranah teoritis. Berikut adalah beberapa konsep utama yang berkaitan dengan pertanyaan ini:   1. Teori Ledakan Besar (Big Bang): Pengembangan Alam Semesta: Teori Big Bang adalah model dominan yang menjelaskan bahwa alam semesta mengalami ekspansi dari keadaan sangat padat dan panas. Model ini menyatakan bahwa sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu, alam semesta yang kita kenal dimulai dari keadaan sangat kecil dan panas yang meledak dan terus berkembang sejak saat itu.   Latar Belakang Radiasi Mikro: Bukti Big Bang: Latar belakang radiasi mikro kosmik, yang ditemukan pada tahun 1965, dianggap sebagai salah satu bukti kuat untuk model Big Bang. Radiasi ini adalah sisa panas yang ...